Sabtu, 19 Februari 2011

UJIAN NASIONAL 2011

5 Paket Soal Tiap Mata Pelajaran Pada UN 2011

Pelaksanaan Ujian Nasional SMA/MA sudah pasti akan dilaksanakan pada tanggal 18 – 21 April 2011 dan SMP 25 - 28 April 2011. Berangkat dari evaluasi pelaksanaan ujian nasional 2010 pemerintah melalui Kemdiknas mengadakan perbaikan-perbaikan baik dalam aturan dan pelaksanaan. Hal ini tertuang dalam Permendiknas No 45 Tahun 2010 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik Pada SMP/MTs, SMP LB, SMA/MA, SMA LB dan SMK Tahun 2011 dan Permendiknas no 46 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Ujian Nasional 2011 banyak membawa perubahan yang signifikan.
Ujian Nasional tidak sebagai faktor penentu kelulusan yang utama, melainkan prestasi belajar selama di semester 3, 4 dan 5 untuk jenjang Sekolah Menengah Atas juga dimasukkan sebagai salah satu bagian dari Nilai Akhir (NA). Aspek kejujuran, objektivitas, dan akuntabilitas merupakan komponen yang utama dalam pelaksanaan Ujian Nasional 2011 ini. Hal ini tertuang dalam Peraturan BSNP Nomor 0148/SK-POS/BSNP/I/2011 tentang Prosedur Operasi Standar Ujian Nasional SMP/MTs, SMP LB, SMA/MA, SMA LB DAN SMK Tahun Pelajaran 2010/2011 dan Peraturan BSNP Nomor 0149/SK-POS/BSNP/I/2011 tentang Prosedur Operasi Standar Pencetakan Bahan Ujian Nasional SD/MI, SD LB, SMP/MTs, SMP LB, SMA/MA, SMA LB DAN SMK Tahun Pelajaran 2010/2011.
Dari lampiran Peraturan BSNP Nomor 0149/SK-POS/BSNP/I/2011, Bab V tentang PENGAMPLOPAN: , ada indikasi bahwa soal Ujian Nasional 2011 akan dibuat dalam 5 (lima) Paket dalam tiap amplopnya.
(……naskah soal UN terdiri atas 5 Paket yang dimasukkan ke dalam amplop naskah soal per mata pelajaran per ruang ujian,……).

Selasa, 08 Februari 2011

UJIAN AKHIR SEKOLAH

UJIAN AKHIR SEKOLAH

Bagi para peserta didik yang mau suskses dalam ujian akhir sekolah khususnya bidang IPA kelas IX, silahkan klik 2x pada link berikut : Cara PINTAR untuk Sukses

Senin, 07 Februari 2011

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL

DAMPAK PEMANASAN GLOBAL BAGI KEHIDUPAN

Pemanasan Global yang bermuara pada perubahan iklim khususnya di negara kita sungguh memiliki dampak yang sangat serius. IPCC menyatakan bahwa kenaikan suhu Bumi periode 1990 – 2005 antara 0.15 – 0.13 derajat Celcius, jika kondisi ini dibiarkan maka diprediksikan periode 2050 – 2070 suhu Bumi akan naik pada kisaran 4,2 derajat Celcius. Padahal Emil Salim bilang jika naik 2 derajat Celcius saja maka kehidupan di Bumi akan bubar.
Dampak yang ditimbulkan bagi negara kita jika tanpa ada upaya pencegahan maka kita akan kehilangan 2.000 pulau karena air laut akan naik pada ketinggian 90 cm. Tadinya kita memiliki 17.504 pulau tapi kini tinggal 17.480 pulau oleh sebab naiknya air laut dan usaha penambangan. Kehilangan asset 2.000 pulau akan luar biasa dampaknya yang berujung pada penyempitan wilayah kedaulatan RI.
Juga kenaikan air laut akan menurunkan pH air laut ; setiap kenaikan 14 – 43 cm maka pH air laut akan turun dari 8,2 menjadi 7,8 – akibat seriusnya akan menghambat pertumbuhan dan akhirnya akan mematikan biota dan terumbu karang. Ujung-ujungnya adalah dampak ekonomis dengan terjadinya pola perubahan habitat, migrasi dan populasi ikan serta hasil laut lainnya.
Lebih lanjut lagi ancaman serius bagi kota-kota pesisir seperti Jakarta, Semarang dan Surabaya misalnya. Akan banyak wilayah pesisir perkotaan akan terendam dan akan terjadi pergeseran wilayah pantai. Karena setiap kenaikan 10 cm air laut akan menggenangi 10 meter persegi wilayah pesisir. Hal ini tentu akan berimplikasi pada akibat sosial ekonomi masyarakat.
Hal lain adalah soal ketahanan pangan. Saat ini saja misal di Pulau Jawa, Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Jawa Barat. DAS Citarum dengan luas wilayah 6.080 km2 dan dengan panjang sungai 269 km nyatanya tidak memberikan kontribusi baik untuk mengairi areal persawahan. Maklum sepanjang DAS Citarum ada 11 juta jiwa bermukim dan 10.000 perusahaan yang memanfaatkan Citarum. Akibatnya terlihat produktifitas padi Tahun 2005 adalah 9.787.217 ton menjadi 9.418.572 ton pada Tahun 2006. Jadi ada penurunan sebesar 368.645 ton padi.
Hal serupa juga sama dengan DAS Brantas di Jawa Timur. Tahun 2006 produksi padi sebesar 9.346.947 ton menjadi 9.126.356 ton pada Tahun 2007. Ada penurunan sebesar 220.519 ton. Dan di Jawa Tengah juga sama dari 8.729.291 ton (2006) menjadi 8.378.854 ton (2007), penurunan sebesar 350.436 ton.
Ketahanan pangan memang menjadi salah satu titik perhatian utama ; sebab kelangsungan negara ini tentu bertumpu pada ketersediaan padi disamping alternatif bentuk pangan lain seperti umbi-umbian dan biji-bijian. Akan tetapi dengan menurunnya dukungan sungai-sungai sepanjang lumbung padi pulau Jawa ini, hal yang perlu dicermati adalah bagaimana menjaga serta memelihara seluruh DAS yang kita miliki sehingga mampu memberikan kontribusi yang lebih baik pada dekade sebelumnya.
Akibat Pemanasan Global juga akan memicu masalah kesehatan masyarakat. Karena suhu makin hangat, maka dengan sendirinya jentik nyamuk DB (Demam Berdarah) dan Malaria akan memiliki siklus hidup yang lebih pendek dan masa inkubasi penularan yang lebih singkat. Maka ledakan populasi nyamuk berbahaya ini akan bersifat lethal bagi masyarakat. Termasuk juga jenis penyakit lainnya seperti Diare, Leptospirosis, Asma, Kanker Kulit dan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (COPD).
Lebih lanjut Kompas, 01.12.2007 menyarikan dampak Pemanasan Global bagi negara kita akan meliputi :

Perubahan Iklim
  • - Peningkatan temperatur Bumi
  • - Curah hujan yang lebih lebat
Pertanian
  • - Mengubah pola presipitasi, penguapan, air limpasan
dan kelembaban tanah
  • - Risiko terjadionya ledakan hama dan penyakit tanaman
  • - Terancamnya ketahanan pangan
Kelautan
  • - Naiknya permukaan air laut (bisa menenggelamkan
daerah pesisir yang produktif)
  • - Pemanasan air laut yang mempengaruhi keanekaragaman
hayati laut
  • - Peningkatan jumlah penyakit yang dibawa melalui air dan
vektor

Satwa
  • - Perubahan habitat. Hilangnya daerah pesisir berakibat pada
keanekaragaman hayati serta migrasi penduduk yang hidup
di kawasan ini
  • - Penurunan populasi amfibi secara global

Jadi jelaslah kini masalah Pemanasan Global memiliki dampak sangat serius bagi kelangsungan kehidupan dan penghidupan bangsa kita serta umat manusia umumnya di Bumi ini. Oleh sebab itu marilah kita mulai dengan diri kita sendiri untuk mengubah gaya hidup kita sendiri dengan cara sederhana seperti mematikan dua titik lampu listrik antara pukul 17.00 s/d 22.00, membuat sumur resapan, hemat energi dengan cara selektif menggunakan peralatan elektronik, mengurangi pemakaian mobil pribadi, mengurangi pemakaian kemasan plastik, memilah dan mengelola sampah rumah tangga, menanam pohon di halaman rumah dan banyak hal lain. Karena tanpa dimulai dari diri kita sendiri, masyarakat dan bangsa kita tidak akan berubah dan pada akhirnya semua manusia di Bumi tidak juga akan berubah. Mari kita mulai hari ini juga.