Rabu, 21 Maret 2012

SUKSES SETELAH GAGAL


RAIH SUKSES SETELAH GAGAL

Krisis dan kegagalan dalam kehidupan akan menghasilkan 2 hal: pahlawan atau pecundang. Sejarah yang terus berputar menghasilkan krisis demi krisis yang harus dilewati tiap-tiap generasi. Ketika Indonesia diterpa krisis pada awal berdirinya, ia melahirkan tokoh-tokoh besar seperti Soekarno, Hatta dan Sjahrir.

Tetapi Alkitab memberi catatan yang lain. Selain melahirkan tokoh, ternyata krisis juga memperkenalkan para pecundang. Adalah Yudas Iskariot, salah seorang murid Tuhan yang pada akhirnya mati mengenaskan dengan gantung diri. Akhir masa pelayanan Yesus yang penuh dengan pengalaman-pengalaman getir, telah membawa Yudas Iskariot menjadi seorang pengkhianat.

Tak seorang pun ingin menambahkan kata “kekalahan” dalam kamus hidupnya. Sebisa mungkin kosakata itu dihapuskan. Pengalaman kekalahan adalah pengalaman yang selalu dihindari. Sebaliknya setiap orang ingin keluar sebagai pemenang pada setiap pertandingan yang dihadapinya. Tapi nyatanya, pengalaman kegagalan itu sering membawa kita ke dalam krisis hidup yang tak terhindarkan. Bagaimana kiat untuk keluar sebagai pemenang setelah kita gagal?

Bersikap Positif Terhadap Kegagalan
Perspektif yang benar terhadap kegagalan akan menentukan bisa tidaknya kita keluar dari dalamnya. Bagi sebagian orang, gagal adalah ‘hantu’ yang menakutkan dan sering membuat trauma sepanjang hidup. Energi untuk bangkit dari kekalahan itu juga tiba-tiba tak kunjung muncul. Trauma itu akhirnya melahirkan mimpi buruk yang terus menerus mengahdirkan teror.

Kegagalan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Cobalah melihatnya dari sisi yang berbeda dari sisi biasanya kita melihat. Kegagalan justru bisa menjadi pemicu bagi kita untuk berbuat sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Kegagalan adalah penggalan dari peristiwa hidup yang justru menorehkan banyak makna untuk membangun strategi-strategi yang baru, asal saja kita punya sikap yang benar terhadapnya. Jadi, kegagalan bisa bermakna positif atau negatif. Semuanya bergantung pada bagaimana kita memandangnya.

Mencari Sumber Kegagalan
Langkah utama seorang dokter sebelum mencoba menyembuhkan penyakit adalah mendiagnosanya. Setelah berhasil menemukan bagian-bagian yang sakit, penanganan yang tepat dan obat-obat yang sesuai mulai disiapkan. Secara umum ada dua faktor utama penyebab kegagalan, internal dan eksternal. Kita bisa menemukannya dengan introspeksi dan observasi. Coba renungi bagian manakah yang paling banyak menyumbangkan kegagalan bagi kita. Dua langkah itu akan meminimalisir kebiasaan kita untuk mencari ‘kambing hitam’ atas setiap kegagalan kita.

Kegagalan bisa datang karena kita ceroboh atau kurang teliti dalam melakukan sesuatu. Mungkin juga karena kita tidak punya semangat juang dan motivasi atau bahkan kita tidak pernah meminta petunjuk Tuhan sebelum melakukannya. Jika faktor internal ini yang menjadi penyebab, kesediaan kita untuk mengoreksi diri dituntut di sini.

Bisa jadi juga penyebab kegagalan kita adalah karena minimnya dukungan dari orang-orang terdekat kita. Atau mungkin karena persaingan yang ekstra ketat padahal kita tidak memiliki cukup fasilitas untuk itu. Inilah faktor-faktor eksternal. Tetapi ini bukan akhir segala-galanya. Ketika kita menyadari faktor-faktor itu, masih ada kesempatan untuk membangun kembali hubungan agar ada teman-teman memberi dukungan semangat bagi kita.

Tak perlu terburu nafsu untuk menyelesaikan kendala-kendala itu sekaligus. Ada baiknya jika kita menyelesaikannya secara bertahap tapi pasti. Pada akhirnya, kemampuan kita untuk menyusun prioritas menjadi urgent dalam hal ini.

Gali Potensi Diri
Celakalah orang yang tidak mengenal kemampuannya sendiri! Kalimat ini mungkin terlalu profokatif, tetapi demikianlah adanya. Jika seseorang tidak mengerti kemampuan dirinya, ia tidak akan bisa melakukan sesuatu dengan tepat dan optimal. Dalam sebuah orkestra, seorang pianis tidak akan memaksakan diri untuk menjadi penabuh drum bukan? Mungkin kita perlu mencatat potensi apa saja yang kita miliki, yang sudah nampak maupun yang masih tersembunyi. Dari sana kita melanjutkan langkah dengan mengerjakan sesuatu semaksimal mungkin.

Tangkap Peluang dan Lakukan Sesuatu
Berdiam dan mengutuki nasib tak akan mengubah keadaan. Kejelian kita menangkap sebuah kesempatan lebih mendesak untuk dipenuhi. Kesempatanpun tak datang begitu saja tanpa kita mencarinya. Begitu kita mendapatkannya, tangkap dan gunakanlah sebaik-baiknya. Gunakanlah kesempatan itu seakan-akan itu peluang terakhir bagi kita, dan jika kita tidak melakukannya, semuanya akan berlalu.

Selesai? Tidak semudah itu. Last but not least, nasihat-nasihat Alkitab berikut layak dicermati dan dijadikan pegangan:
“Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh daripada TUHAN!” (Yeremia 17:5).
“Bagi Dialah, yang dapat melakukan lebih banyak daripada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita” (Efesus 3:20).

Mari keluar dari krisis yang membawa kepada kegagalan, balikkan keadaan itu menjadi peluang bagi kita keluar sebagai pemenang.


 Hampir semua orang mengenal Bakso, makanan yang hampir bisa dijumpai di setiap penjuru wilayah sekitar kita. Banyak orang beranggapan berjualan bakso hanya menghasilkan sedikit keuntungan, tetapi tidak bagi Cak To begitu panggilan akrab Wachid Basir Krismanto. Dari gerai bakso Kuto Cak To yang sudah tersebar di berbagai kota telah menjadi mesin pengumpul uang bagi lelaki muda ini. Kreativitas dan inovasinya memadukan cita rasa Bakso Malang dan Bakso Solo menjadi ciri khas bakso Kuto Cak To ini. Kini Bakso Kuto Cak To berhasil menjadi mesin pengumpul uang bagi Cak To dan juga orang lain berkat usahanya yang dibuat sistem waralaba. Meski demikian proses memulai bisnis usaha bakso bagi Cakto tidaklah mudah, banyak liku-liu dan hambatan yang dialami.

Awal membuat Bakso Kuto Cak To menjadi sistem waralaba karena ia terobsesi dengan cara berbisnis beberapa gerai kuliner lainnya yaitu KFC, McDonald dan lain-lain. Dengan menggandeng banyak mitra prosuk yang dihasilkan lebih banyak sehingga bisa menekan biaya sehingga harga produk bisa lebih murah. Selain itu dengan model waralaba penghasilan yang diterima lebih banyak serta bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain.
Kesuksesan Cak To dengan Baksonya bukanlah tanpa hambatan dan dicapai dengan mudah. Sebelum sukses dengan Bakso lelaki ini pernah menekuni usaha Bisnis Voucher pulsa, warung ayam penyet, pecel lele,tempe penyet, cafe dan bisnis-bisnis lainnya. Bukannya menuai kesuksesan yang diperoleh tetapi kegagalan demi kegagalan yang didapatkan. Kegagalan demi kegagalan tersebut memang menjadi pengalaman pahit bagi Cak To hingga ia kehabisan modal untuk memulai usaha baru. Tetapi semangat berusaha Cak To tidak pernah surut oleh pengalaman pahit tersebut, dengan bermodalkan 1 juta dia mulai membuka Warung Bakso di kawasan Kampus Petra Surabaya. Perlahan namun pasti bakso buatannya semakin diminati banyak orang, hingga akhirnya terfikirkan olehnya untuk membuka gerai bakso yang lebih luas, lebih profesional dan berada di tempat umum.

Dengan bermodalkan sertifikat tanah yang dipinjam dari orang tuanya maka Cak To memberanikan diri untuk meminjam modal 50 juta dari Bank sebagai modal pengembangan bisnis baksonya. Ini adalah pertaruhan besar karena jika gagal resikonya ia tidak akan menerima warisan dari ayahnya lagi. Tetapi ternyata kegigihannya tidak sia-sia, perlahan-lahan pelanggan Baksonya semakin lama semakin banyak.

Ujian tidak sampai disitu saja, meski usahanya berjalan dengan lancar tetapi selalu saja ada masalah-masalah miss majanemen seperti uang hilang karena keteledoran karyawan. Lambat laun masalah tersebut dapat diatasi dengan manajemen yang baik dan otomatisasi pembayaran. Masalah manajemen dapat diselesaikan muncul masalah baru lagi misalnya dari pihak mitra yang membuka usaha kemitraan, baru membayar uang muka, barang dan bahan sudah dikirimkan namun pembayaran tidak segera dilakukan, bahkan macet. Masalah mitra yang siap menjadi suplier daging, uang sudah dibayarkan tetapi daging tidak juga dikirimkan. Meski hambatan-hambatan tersebut membuat Cak To merugi hingga jutaan rupiah tidak menyurutkan semangatnya. Mesin uang harus tetap berjalan. Kini dengan Bakso Cak To telah memberikan banyak kesejahteraan bagi dirinya dan orang banyak.

Bagaimana mengatasi kegagalan? Kegagalan menjadi momok bagi setiap orang dalam menjalankan usaha. Betapa sering orang mengalami kegagalan dalam usaha bisnis atau bidang pekerjaan lain kemudian menyerah dan berhenti menerima kenyataan. Seolah-olah kegagalan tersebut adalah akhir dari segalanya dan tidak ada celah untuk menjadi sukses. Pada kenyataannya orang-orang sukses itu bukan tidak pernah gagal. Justru orang-orang sukses adalah orang-orang yang pernah berada dalam posisi kehidupan terbawah dan tidak terbayangkan betapa susah keadaan tersebut oleh orang kebanyakan. Akan tetapi kunci orang-orang sukses mereka bisa bangkit dari kegagalan dan menerima kegagalan sebagai sebuah pelajaran berharga. Itulah cara orang sukses mengatasi kegagalan.

Kegagalan justru jadi pemicu upaya untuk sukses. Kegagalan justru akan membuat orang sukses matang dalam berbagai hal, sebagai bekal untuk sukses. Dalam terminologi agama, kegagalan justru adalah kasih sayang dari Tuhan untuk menunjukkan jalan yang lebih baik dari jalan yang sekarang kita tempuh. Jika Tuhan tidak sayang kita mungkin akan membiarkan kita melalui jalan yang kita anggap baik padahal itu salah dan tidak baik bagi kita. Maka jangan pernah menyerah dalam kegagalan kecil, agar tidak memperoleh kegagalan yang lebih besar.
Bagi pengusaha dalam kategori usaha kecil dan menengah (UKM), kegagalan dalam memulai usaha merupakan hal yang jamak terjadi. Dan tidak jarang membuat para pengusaha pemula berhenti dan tidak lagi meneruskan atau memikirkan untuk bangkit mengatasi kegagalan. Bagi Usaha kecil dan menengah hal terberat adalah merintis sebuah usaha meski setelah usaha berjalan tidak kalah beratnya menjaga kesinambungan usaha agar tetap memberikan keuntungan. Diperlukan motivasi dan kerja keras untuk mewujudkan keberhasilan demi keberhasilan dalam usaha.
Beberapa contoh orang sukses berangkat dari pengalaman hidup yang berat dan pernah melalui ujian kegagalan namun berhasil mengatasi kegagalan dengan tidak berputus asa. Mari kita ambil pelajaran dari beberapa contoh dari orang-orang yang sukses di bidangnya. Siapa yang tidak mengenal Bob Sadino, pengusaha sukses di bidang Agrobisnis di negeri ini. Pengusaha sukses yang senantiasa berpakaian sederhana dan apa adanya.
Dalam sejarahnya Bob Sadino yang pernah bekerja mapan di Eropa dengan fasilitas gaji yang cukup besar tidak membuat dia berpuas diri. Dengan tekad bulat dia memutuskan diri untuk memiliki usaha sendiri tanpa menjadi pesuruh orang lain. Berbekal dua buah mobil mercedez, satu dijual sebagai modal untuk membeli sebidang tanah dan satu lagi digunakan sebagai taxi. Namun malang Taxi tersebut mengalami kecelakaan dan akhirnya hancur. Akhirnya Bob bekerja sebagai kuli bangunan dengan gaji Rp 100.
Kondisi ini benar-benar membuat depresi Bob Sadino. Untuk mengobati depresi yang dialaminya, temannya menyarankan agar ia beternak ayam dan mulai menjual telur-telur ayam. Pada awal berjualan, Bob bersama istrinya hanya menjual telur beberapa kilogram. Akhirnya dia tertarik mengembangkanusaha peternakan ayam . Ketika itu, di Indonesia, ayam kampung masih mendominasi pasar. Bob-lah yang pertama kali memperkenalkan ayam negeri beserta telurnya ke Indonesia. Bob menjual telur-telurnya dari pintu ke pintu. Padahal saat itu telur ayam negeri belum populer di Indonesia sehingga barang dagangannya tersebut hanya dibeli ekspatriat-ekspatriat yang tinggal di daerah Kemang.
Kini Bob Sadino mempunyai PT Kem Foods (pabrik sosis dan daging). Bob juga kini memiliki usaha agrobisnis dengan sistem hidroponik di bawah PT Kem Farms. Pergaulan Bob dengan ekspatriat rupanya menjadi salah satu kunci sukses. Ekspatriat merupakan salah satu konsumen inti dari supermarketnya, Kem Chick. Daerah Kemang pun kini identik dengan Bob Sadino. Itulah cara Bob Sadino mengatasi kegagalan dalam usaha dengan bekerja keras dan tidak menyerah pada kegagalan.
Perjalanan tokoh kedua adalah Abraham Lincoln, Mantan Presiden AS. Kesuksesannya mencapai puncak tertinggi Presiden AS, tidak lepas dari kegagalan-kegagalan yang dialaminya. Sukses berjalan dari satu kegagalan ke kegagalan yang
lain, tanpa  kehilangan semangat. Keberhasilan mengatasi kegagalan menjadikan ia orang nomor satu di negaranya. Ini adalah rentetan perjalanan hidupnya :
1831 – ia mengalami kebangkrutan dalam usahanya.
1832 – ia menderita kekalahan dalam pemilihan tingkat lokal
1833 – ia kembali menderita kebangkrutan.
1835 – istrinya meninggal dunia
1836 – ia menderita tekanan mental sedemikian rupa, sehingga hampir saja masuk rumah sakit jiwa.
1837 – ia menderita kekalahan dalam suatu kontes pidato
1840 – ia gagal dalam pemilihan anggota senat Amerika Serikat.
1842 – ia menderita kekalahan untuk duduk di dalam kongres Amerika Serikat.
1848 – ia kalah lagi di kongres Amerika Serikat.
1855 – ia gagal lagi di senat Amerika Serikat.
1856 – ia kalah dalam pemilihan untuk menduduki kursi wakil presiden Amerika Serikat.
1858 – ia kalah lagi di senat Amerika Serikat.
1860 – Ia akhirnya menjadi presiden Amerika Serikat.
Bagi orang lain kegagalan semacam itu mungkin sudah menyurutkan langkah dan mematahkan semangat. Tetapi Bagi Lincoln itu bukan halangan hingga mencapai puncak kesuksesan. Bagaimanapun jugadibalik setiap kegagalan ada peluang untuk sukses. Bisa jadi kegagalan adalah cara Tuhan menunjukkan kepada manusia jalan sukses yang lain.



Jika ada hal yang sangat saya yakini pada konsep ini, saya tidak begitu yakin jika ada. Jika saya harus menjelaskan satu konsep, maka jadilah. Saya membicarakan tentang filosofi terkait dengan memiliki dan mengendarai agenda yang dimiliki. Ini merupakan dasar apapun yang saya yakini akan membuat Anda dan orang lain lebih sukses, lebih tertata, tekanan yang berkurang dan pada akhirnya membuat diri mereka lebih bahagia. Saya pribadi tidak menyukai perilaku "satu ukuran yang cocok untuk semua" dan ini mungkin menjadi tamparan tapi saya bersedia mengambil resiko tersebut.

Memiliki dan mengendarai agenda personal menandakan Anda seorang pengendara, bukan penumpang. Artinya Anda harus menempatkan diri pada posisi untuk mencapai apa yang ingin diraih dan tidak mudah merasa kasihan dan tumpuan keinginan orang disekitar Anda. Ini adalah posisi pentingg yang harus diambil. Tidak menempatkan diri Anda di tempat duduk pengendara, tidak memiliki agenda dan tidak menggunakannya akan membuat setiap orang dan semua disekitar Anda mendikte Anda apa yang harus dan tidak boleh dilakukan. Inilah yang membedakan antara Anda akan bekerja dan menginginkan menyelesaikan 3 tugas yang spesifik, mengerjakan dan menyelesaikannya dibandingkan dengan bekerja tanpa adanya agenda, dan hanya mengikuti alur. Anehnya, sekitar 95% orang diluar sana melakukan hal tersebut. Tanpa rencana, tanpa agenda, dan mereka menjadi penumpang permanen.
Ada dua bagian dalam persamaan ini. Bagian pertama adalah dengan memiliki agenda. Ada beberapa kategori agenda; kita hanya membahas versi sehari-hari. Masing-masing hari dan setiap hari, baik hari kerja atau personal, Anda harus memiliki outline mendetail apa yang ingin Anda selesaikan hari itu. Sebuah aturan yang sederhana: semakin detil agenda, semakin baik peluang yang Anda miliki untuk mencapainya. Detail datang dengan apapun sistem yang Anda gunakan untuk mengelola waktu Anda. Agenda Anda akan menjadi detil garis besar penggunaan waktu sehari-hari. Waktu yang Anda investasikan dengan tepat dalam menetapkan Manajemen Waktu setiap harinya, akan memberikan dividen yang besar di akhir hari. Ada hubungan langsung dan tidak terbantahkan antara hasil yang positif dan waktu yang Anda gunakan dalam menyusun agenda. Jangan bingung dengan waktu yang Anda gunakan untuk eksekusi agenda, dengan waktu yang Anda gunakan untuk menyusunnya.

Inilah yang membuat orang sukses berbeda dengan orang yang tidak sukses. Mereka bisa membuat waktu bekerja untuk mereka. Mereka bisa memaksimalkan upaya mereka dan menghasilkan hasil yang lebih banyak dengan diluar kerangka waktu yang sama dibandingkan orang yang tidak mempelajari pelajaran tersebut. Pelajarannya adalah mereka telah mempelajari dengan baik untuk menginvestasikan sejumlah kecil waktunya di spot yang tepat, dengan kegiatan yang tepat, akan membawa benefit yang besar pada saat pelaksanaan. Dalam kasus ini, review dilakukan di penghujung hari. Investasi waktu yang saya maksudkan adalah sejumlah kecil yang dibutuhkan untuk menyusun agenda di awal hari. Konsep yang sederhana, mudah diterapkan.

Berapa banyak waktu yang kita butuhkan disini, 30 menit? 2 jam? Berapa lama dibutuhkan untuk menyusun agenda seseorang setiap harinya? Ini merupakan proses yang tidak berawal dan memiliki tombol stop. Ini berevolusi dan berubah secara konstan, seperti Daftar Kehidupan Anda, Saluran aktivitas, daftar prioritas, To Do List, dan kondite manajeman waktu, semuanya adalah alat yang Anda gunakan untuk mengatur dan menjadi lebih produktif. Saya sadar bahwa saya tidak cukup membantu karena Anda menginginkan waktu tertentu yang bukan merupakan jawaban yang bisa saya berikan. Yang bisa yang saya katakan adalah: setiap detik yang Anda gunakan dalam proses ini akan kembali pada Anda sepuluh kali lipat sebagai peningkatan benefit Anda. Waktu yang digunakan untuk menyusun, menetapkan dan memiliki agenda adalah salah satu cara memaksimalkan diri Anda.
Anda memiliki agenda, sekarang apa yang akan Anda lakukan dengannya? Anda yang mengendalikannya, itulah apa yang Anda kerjakan. Anda tidak perlu membuang waktu berharga untuk membuat karya ini. Ini adalah saat dimana Anda tahu melakukan kegiatan yang tepat di saat yang tepat, tanpa ragu, tanpa tebakan ke dua, dan semuanya dilakukan dalam fase persiapan. Ini adalah tahap produksi; dimana To Do List menjadi Done List. Anda bisa berupaya keras dalam tahap ini karena Anda memiliki keyakinan apa yang Anda lakukan adakah memberikan pemasukan yang besar. Jangan meremehkan faktor keyakinan; ini memainkan peran yang besar dalam kuantitas dan kualitas output Anda dalam tahap menerapkan agenda. Mungkin Anda terheran-heran bagaimana seorang pilot pesawat bisa terbang setinggi 35,000 ribuan kaki di udara, satu jam mengendarai 500 mil dalam kegelapan, melakukannya tanpa takut menabrak sesuatu, pesawat lain misalnya? Dia memiliki keyakinan dengan instrumennya, yang merupakan satu-satunya yang bisa dia operasikan. Saat Anda yakin dengan instrumen Anda, dalam agenda, Anda bisa melakukan lebih banyak, lebih baik, dan hasil yang lebih baik. (pengusahamuslim.com)



Maukah anda Berjuang untuk kesuksesan Anda Sendiri ?)
Sukses adalah dambaan setiap orang. Tidak ada satu orangpun yang menginginkan kegagalan dalah hidupnya. Untuk mencapai prestasi kesuksesan dalam hidup Anda maka terlebih dahulu Anda harus mempunyai tujuan hidup (goal setting). Tidak adanya tujuan hidup dalam diri Anda akan menyebabkan diri Anda pasif menerima apa saja yang disodorkan oleh kehidupan kepada Anda dan biasanya hidup Anda akan menjadi sangat membosankan / tidak menggairahkan.
Filosofi “Hidup Mengalir Seperti Air” bisa membuat orang terlena dan menerima apa saja yang disodorkan oleh kehidupan kepada Anda, sayang sekali hidup kita yang berharga ini kalo dibiarkan mengalir seperti air yang bisa jadi air tersebut akan mengalir ke got !! Karena hidup kita ini berharga maka kita sendiri-lah yang harus mengatur kemana air kehidupan kita akan mengalir ;)
Kebanyakan orang yang hidup tanpa tujuan akan terfokus berjalan ditempat dan menghabiskan waktunya secara membosankan tanpa pencapaian prestasi yang berarti. Mereka hanya menjadi “penonton” dari suatu kehidupan. Mereka hanya bisa melihat kesuksesan orang lain tapi sama sekali tidak pernah membayangkan untuk dirinya sendiri. Inilah yang disebut hidup tanpa tujuan / misi!, Anda harus mempunyai misi hidup di dunia ini agar hidup Anda berarti dan menggairahkan!!
Untuk mencapai sukses tentu saja tidak mudah, karena Anda juga harus menyikapi kegagalan dengan baik jika memang Anda menghadapi kegagalan. Untuk mencapai sukses kerap kali kita harus melewati kesalahan / kegagalan dalam hidup. Banyak orang ingin sukses tapi sedikit sekali yang berani untuk menghadapi kegagalan. Kalau Anda ingin sukses, Anda tidak boleh takut gagal!
Simak “Prestasi Kegagalan” seseorang dan bandingkan dengan diri Anda :
- Gagal dalam bisnis / bangkrut, thn 1831
- Dikalahkan dalam pemilihan legislatif, thn 1832
- Bisnis kembali bangkrut, thn 1834
- Tunangan meninggal dunia, thn 1835
- Nervous breakdown, thn 1836
- Dikalahkan dalam pemilihan legislatif, thn 1838
- Dikalahkan dalam pemilihan untuk U.S Congress, thn 1843
- Dikalahkan dalam pemilihan untuk U.S Congress, thn 1848
- Dikalahkan dalam pemilihan U.S Senat, thn 1855
- Dikalahkan dalam pemilihan untuk U.S Vice President, thn 1856
- Dikalahkan dalam pemilihan U.S Senat, thn 1858 -1860,
Namun Abraham Lincoln akhirnya berhasil Menjadi Presiden USA !!,
You cannot fail… Unless you Quit!!
Anda bayangkan selama lebih dari 25 tahun, Abraham Lincoln adalah seorang “juara gagal”. Jadi sebenarnya kegagalan itu tidak ada selama Anda terus berjuang, bertahan, belajar dari kesalahan dan mencari cara yang lebih baik mencapai kemenangan. Lain halnya jika Anda berhenti mencoba maka pada saat itulah Anda pantas disebut sebagai orang yang gagal alias pecundang!. Ingatlah bahwa “Winners never quit, Quitters never win !!”




























Tidak ada komentar: